Minyak bumi merupakan sumber energi utama dan sumber devisa negara. Namun demikian, cadangan minyak bumi yang dimiliki Indonesia jumlahnya terbatas. Sementara itu, kebutuhan manusia akan energi semakin meningkat sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk. Minyak bumi merupakan salah satu sumber energi yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu produk turunan minyak bumi yang banyak digunakan oleh masyarakat umum adalah Bahan Bakar Minyak (BBM). Berdasarkan data kementerian energi dan sumber daya mineral (ESDM) konsumsi bahan bakar minyak di Indonesia dari tahun 2015 – 2017 mengalami kenaikan,tercatat konsumsi BBM (Bahan Bakar Minyak) pada tahun 2017 hampir mencapai 71 juta kiloliter. Diesel oil atau lebih sering disebut sebagai solar merupakan jenis bahan bakar minyak yang paling banyak kedua digunakan dibawah bensin. Hal ini tidak terlepas bahwa sebagian besar kendaraan pengangkut logistik menggunakan solar sebagai bahan bakar.Tingginya konsumsi bahan bakar minyak masyarakat dan menurunnya produksi minyak dalam negeri menyebabkan negara harus mengimpor minyak dari luar negeri yang mengakibatkan neraca perdagangan negara mengalami defisit hingga mencapai US$ 12,4 Milliar pada tahun 2018 atau naik sekitar 44 % dari tahun 2017 menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS).
Untuk mengatasi defisit neraca dagang sekaligus mengurangi impor bahan bakar dari luar,pemerintah mengeluarkan kebijakan berupa Peraturan Menteri (Permen) no 41 Tahun 2018.Dimana kebijakan ini mengatur mengenai badan usaha bahan bakar minyak wajib melakukan pencampuran bahan bakar antara solar dengan bahan bakar nabati biodiesel dengan presentasi sebesar 20%. Namun, kebijakan pemerintah dalam rangka mewajibkan penggunaan B20 mendapatkan banyak kritikan dari masyarakat khususnya pengusaha perusahaan angkutan yang merasa dirugikan .Gagasan yang penulis pikirkan adalah bagaimana seharusnya pemerintah menerapkan kebijakan ini tanpa menimbulkan konflik yang berkepanjangan dan tidak merugikan bagi masyarakat yang menggunakan bahan bakar B20 tersebut.
Identifikasi Topik Bahasan
Biodiesel
Biodiesel sendiri merupakan bahan bakar kendaraan terbarukan yang mengandung Fatty Acid Methyl Ester (FAME),biodiesel secara umum diproduksi dengan cara transestersifikasi dari minyak tumbuhan maupun dari lemak hewan. Dalam reaksi ini,trigliserida sebagai komponen utama dari minyak nabati bereaksi dengan alkohol menghasilkan fatty acid monoalkil ester dan gliserol. Minyak nabati yang digunakan sebagai biodiesel umumnya dibedakan atas 2 kategori yaitu Straight Vegetable Oils (SVO) dan Waste Vegetable Oils (WVO). Sesuai dengan namanya, SVO adalah minyak nabati mentah yang langsung digunakan setelah diekstrak dari sumbernya, sementara WVO adalah minyak nabati yang telah digunakan sebelumnya, pada umumnya untuk memasak (Kedelai).
Standar mutu biodiesel nasional telah dikeluarkan dalam bentuk SNI No. 04-7182-2006, melalui keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) nomor 73/KEP/BSN/2/2006 tanggal 15 Maret 2006. Sementara standar lainnya yaitu ASTM D6715 dikeluarkan oleh lembaga American Society of Testing Materials.
Kelebihan Biodiesel
Sejumlah keunggulan terkait dengan penggunaan bahan bakar biodiesel dibandingkan bahan bakar diesel yang diturunkan dari fosil. Produksi biodiesel dinyatakan berkelanjutan, ramah lingkungan, tidak beracun, dan biodegradable Sifat biodiesel sama dengan sifat diesel yang diturunkan dari fosil, biodiesel dapat digunakan tanpa modifikasi dalam mesin diesel injeksi tidak langsung . Biodiesel memiliki titik nyala yang lebih tinggi daripada diesel berbasis minyak bumi sehingga lebih aman dalam penyimpanan dan pengangkutan. Biodiesel terbakar dengan bersih, dan emisi yang dihasilkan memiliki lebih sedikit polutan termasuk lebih sedikit karbon monoksida, sulfat dan sulfur oksida, hidrokarbon, nitrogen dan partikulat . Rendahnya kadar sulfur yang dikandung biodiesel menurunkan kemungkinan hujan asam yang terjadi. Emisi karbon dioksida yang dihasilkan oleh bahan bakar ini pun relatif lebih rendah sekitar 75% dibandingkan dengan solar lainnya. Biodiesel juga memiliki peningkatan kecil dalam penghematan bahan bakar dan pelumasan unggul dibandingkan dengan diesel yang diturunkan dari fosil, yang dapat mengurangi keausan mesin dan juga dapat bercampur dengan bahan bakar fosil dalam perbandingan berapapun.
Kekurangan Biodiesel
Kandungan energi yang dimiliki oleh biodiesel lebih rendah sekitar 11% dari solar berbahan fosil hewan. Konsekuensinya, bahan bakar ini akan menghasilkan tenaga yang lebih rendah dibandingkan dengan solar umumnya. Kekurangan lainnya terkait dengan kekuatan proses oksidasi pada bahan bakar ini. Kelemahan pada oksidasi menyebabkan bahan bakar ini lebih bermasalah pada proses penyimpanan. Kecenderungannya, jika disimpan terlalu lama maka bahan bakar ini dapat menyumbat mesin akibat dari pengentalan.Mikroba juga berkemungkinan hidup dalam biodiesel yang dapat menggangu keawetan mesin. Mikroba jenis tertentu dapat mengganggu keawetan dan kinerja mesin dalam kurun waktu jangka panjang. Metil ester asam lemak memburuk dalam kondisi dengan tinggi suhu, sinar matahari, oksigen atau logam non-ferrous
Menurut Bambang Sudarmanta, Kepala Laboratorium Motor Bakar dan Sistem Pembakaran Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang dilansir dari CNN, B20 merupakan bahan bakar pengganti yang kandungannya sudah mendekati solar.Namun, penggunaan B20 dapat menyebabkan ruang pembakaran lebih kotor dibandingkan solar,B20 juga memiliki viskositas yang lebih tinggi daripada solar yang cenderung memperlambat atomisasi (proses pembakaran pada mesin). Selain itu, B20 juga dikatakan mengandung gliserin (kotoran yang tidak terbakar) lebih banyak. Tonton Eko, GM Product Development Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengatakan, sifat B20 yang lebih kental dan kotor dibanding solar seperti dijelaskan peneliti ITS memengaruhi masa pakai komponen saringan bahan bakar. Lebih jauh dampak serupa bisa terjadi pada injektor alias penyemprot bahan bakar di mesin,hal ini dapat terjadi karena B20 memiliki sifat deterjen, maka penggunaannya bisa menguras kotoran yang sudah ada sebelumnya di tangki bahan bakar. Akibatnya, kotoran bakal bercampur dengan bahan bakar dan berpotensi masuk ke ruang pembakaran.
Gagasan yang Ditawarkan
Banyaknya permasalahan yang terjadi akibat pemakaian B20 yang dikeluhkan oleh masyarakat diakibatkan kurangnya sosialisasi dari pemerintah mengenai penggunaan B20. Pemerintah seharusnya menggandeng para peneliti dan para pengusaha kendaraan angkutan dalam memutuskan kebijakan penggunaan bahan bakar B20. Dilansir dari detikfinace tertanggal 30 Agustus 2018, masih banyak pengusaha truk yang masih ragu dalam menggunakan biodiesel sebab kurangnya sosialisasi maupun uji yang jelas terhadap pengaruh biodiesel B20 bagi kendaraan mereka. Kebijakan pemerintah saat ini hanya dianggap sebagai solusi sementara dalam mengurangi impor dan meningkatkan nilai jual kelapa sawit tanpa mempertimbangkan efek bagi kendaraan.
Pemerintah juga harus berupaya menjaga kualitas dari B20 yang dihasilkan selama masa pendistribusian dan penyimpanan sehingga kualitas B20 tidak rusak karena biodiesel merupakan produk yang mudah rusak akibat aktifitas bakteri. Kualitas dari B20 sendiri sebaiknya lebih ditingkatkan lagi sehingga mampu meminimalisir kerusakan mesin kendaraan dan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Pemerintah juga harus mampu meningkatkan animo masyarakat untuk beralih dari bahan bakar fosil menuju bahan bakar terbarukan. Pemerintah dapat bekerja sama dengan para designer visual maupun para komikus untuk mengedukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya penggunaan bahan bakar terbarukan pada masa sekarang.
Penutup
Kebijakan pemerintah dalam mewajibkan penggunaan campuran solar dan biodiesel 20% atau disebut dengan B20 harusnya diiringi dengan sosialisasi dan pengenalan kepada masyarakat. Bukan hanya pengenalan apa itu B20 melainkan juga kelebihan dan kekurangan B20 bagi kendaraan bermotor sehingga masyarakat dapat mengetahui cara mengantisipasi pengaruh dari bahan bakar B20 terhadap mesin kendaraan nya. Selama ini, pemerintah tidak proaktif dalam sosialisasi yang berujung kepada keengganan masyarakat dalam menggunakan B20. Kebijakan ini juga diharapkan bukan hanya sebagai solusi sementara dalam mengurangi impor dan meningkatkan nilai jual dari kepala sawit tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan ketahanan energi negara berbasis bahan bakar ramah lingkungan. Jangan sampai kebijakan mewajibkan penggunaan bahan bakar B20 ini menjadi blunder bagi masyarakat dan lingkungan kita alih-alih untuk menyelamatkan devisa negara.
Daftar Pustaka
Afriadi,Achmad Dwi.2018.Pengusaha Truk Butuh Kepastian Biodiesel 20% Tak Merusak Mesin.Detik Finance. https://finance.detik.com/industri/d-4189424/pengusaha-truk-butuh-kepastian-biodiesel-20-tak-rusak-mesin (Diakses pada tanggal 18 April 2019).
Ardani,F.2018.Bongkar Dampak Biodiesel B20,Risiko Ditanggung Konsumen.CNN. https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180815092405-384-322379/bongkar-dampak-biodiesel-b20-risiko-ditanggung-konsumen (Diakses pada tanggal 17 April 2019).
Hamdani,T.2018.B20 Dengan Solar Boros mana.Detik Finance. https://finance.detik.com/energi/d-4190192/b20-dengan-solar-biasa-boros-mana (Diakses pada tanggal 18 April 2019).
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Minyak dan Gas.Konsumsi/Penjualan BBM. http://statistik.migas.esdm.go.id/index.php?r=konsumsiBbm/index (Diakses pada tanggal 18 April 2019)
Murni.2010.Kaji Eksperimental Pengaruh Temperatur Biodiesel Minyak Sawit Terhadap Performansi Mesin Diesel Direct Injection Putaran Konstan.Thesis.Program Studi Magister Teknik Mesin.Semarang : Universitas Diponegoro.
Purnomo,Herdaru.2018.Resmi! Aturan B20 Dirilis, Solar Wajib Campur Biodiesel.CNBC. https://www.cnbcindonesia.com/news/20180829105810-4-30721/resmi-aturan-b20-dirilis-solar-wajib-campur-biodiesel (Diakses pada tanggal 18 April 2019).
S.I Gusti Anom Rai.2018. Pengaruh Penggunaan Jenis Bahan Bakar Solar, Biodiesel dan Dexlite Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Pada Engine Dengan Sistem Common Rail Ford Ranger 3000 cc.Skripsi.Jurusan Teknik Mesin. Samarinda : Politeknik Negeri Samarinda.